KUIS BEST RIVAL - My SisteRival
Hola! :D
Sudah lama, ya, saya nggak nge-blog lagi. Hihi.
Sekarang saya mau bahas tentang Rival. Sebenarnya apa sih
Rival itu?
Ini pengertian menurut KBBI:
ri·val n lawan; saingan (dl pertandingan)
Setiap orang pernah
punya rival. Minimal punya rival di kelas. Nah, apa jadinya kalau rivalmu
adalah .. kakakmu sendiri?
Saya anak bungsu dari
tiga bersaudara. Dua kakak saya punya jarak umur yang lumayan jauh. Selisih
enam tahun dengan kakak kedua, dan tujuh tahun dengan kakak pertama. Kakak
kedua saya lumayan cemerlang dalam sejarah akademiknya.
Saat masih kecil,
semuanya masih berjalan normal selayaknya kehidupan anak-anak biasa. Jika di
sekolah saya dapat ranking, orang tua akan bahagia. Begitu pun sebaliknya.
Sebenarnya saya tidak
pernah menganggap Kakak saya adalah rival. Orang tua yang membentuknya seperti
itu. Saya juga yakin ada banyak anak-anak seperti saya di luar sana yang di’paksa’
menjadi rival kakak mereka.
Orang tua saya selalu
bilang,
Kamu itu dari kecil dikasi makan makanan yang sama dengan Kakakmu.. Disekolahkan di sekolah yang sama.. Juga diajari hal yang sama. Masa, sih, kamu tidak bisa –minimal- setara dengan kemampuan Kakakmu?
Setiap saya santai,
nonton tv, saya akan mulai dimarahi lagi.
Kamu kenapa nggak belajar? Kakakmu itu, dulu, kalo mau ujian malah ngurung diri di kamar buat belajar.. Kamu ini, kok, malas sekali?!
Saya selalu bertanya ke
Kakak, kok dia bisa sih gampang banget mengerti pelajaran sekolah, sedangkan
saya tidak? Apakah bodoh itu sudah takdir? Saya juga belajar, kok. Tapi kenapa
Kakak saya jauh lebih cepat memahami dibandingkan saya? Apa benar kami saudara
sekandung?
Saya capek selalu dibanding-bandingkan
dengan kakak.
Kemarin-kemarin, saya nekat
untuk daftar menjadi peserta olimpiade sains di sekolah. Saya pikir ini adalah
awal yang baik untuk menyenangkan hati orang tua saya. Saya pikir mereka akan
bangga..
Tebak mereka bilang apa.
Haha. Kamu nggak usah ikut begituan. Kakak kamu saja susah lolosnya. Apalagi kamu. Cuma buang-buang waktu. Sudah, kamu mengundurkan diri saja sebelum bikin malu.
Saya salah lagi, ya?
Suatu hari.. di rumah
kami. Kakak kebetulan ada di rumah karena sedang liburan panjang. Bermula dari
saya yang bertanya ini itu soal karakter guru-guru di sekolah saya (mereka juga
guru-guru kakak saya) untuk mengatur strategi belajar, akhirnya Kakak cerita
macam-macam.
Hingga akhirnya saya seperti dibangunkan dari mimpi buruk
yang panjang..
Bahwa berhasil yang kakak saya dapatkan tidak semudah yang
saya bayangkan.
Dia juga belajar macam-macam dalam prosesnya.
Orang tua hanya melihat hasilnya.
Dia juga belajar macam-macam dalam prosesnya.
Orang tua hanya melihat hasilnya.
Bahwa rival yang sesungguhnya adalah .. diri saya sendiri.
Komentar
Posting Komentar